Hasil penelitian BPTP Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh sariubang, dkk (2002) melaporkan bahwa pemberian pupuk organic 2 ton + 105,6 Kg Urea + 100 kg ZA + 33,3 Kg KCI dapat menghasilkan gabah 6,38 ton/ha. Sementara pemberian 2 ton pupuk organik dan pengurangan pupuk an organic 75 kg urea + 50 kg ZA + 25 Kg SP-36 + 25 Kg KCI menghasilkan gabah 5,6 ton/ha.
Adapun komposisi unsure hara yang terkandung dalam pupuk organic yang bersal dari kompos ternak dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Komposisi unsure hara pupuk organic yang berasal dari kompos ternak sapi.
Adapun komposisi unsure hara yang terkandung dalam pupuk organic yang bersal dari kompos ternak dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Komposisi unsure hara pupuk organic yang berasal dari kompos ternak sapi.
Unsur Hara | Jumlah (%) |
1. Nitrogen (N) 2. Fosfat (P2O5) 3. Kalium (K2O) 4. C Organik 5. Magnesium (MgO) 6. C/N ratio | 0,7 – 1,3 1,5 – 2,0 0,5 – 0,8 10,0 – 11,0 0,5 – 0,7 14,0 – 18,0 |
Sumber BPTP Sulawesi Selatan
Pelaksanaan kegiatan integrasi sapid an padi dilahan sawah perlu dilakukan secara berkelompok, supaya pengandangan ternak dan proses pembuatan pupuk organic, lebih efisien. Misalnya satu kelompok terdiri dari 8 peternak (KK) dengan pemilikan ternak rata- rata 2-4 ekor sapi, setiap hari tenaga kerja yang terlibat rata- rata 2 orang, dan waktu efektif yang dicurahkan untuk memberi pakan dan air minum berkisar antara 2-4 jam/hari.
Gambar 1. Setelah Panen Meninggalkan Hamparan Jerami Padi yang tidak dimanfaatkan | Gambar 2. Tumpukan Jerami Padi yang Akan Difermentasi untuk Pakan Ternak Sapi |
Gambar 3. Proses Fermentasi | Gambar 4. Jerami Padi yang Sedang Dalam Proses Fermentasi |
Gambar 5. Jerami yang sudah Difermentasi Siap Diberikan pada Ternak Sapi | Gambar 6. Sapi yang sedang Makan Jerami yang sudah di Fermentasi |
Gambar 7. Sapi yang sedang Diberi Pakan Jerami Dikandangkan Secara Kolektif | Gambar 8. Kotoran Ternak Sapi Ditampung untuk Dikomposkan dan Dijadikan sebagai Pupuk Organik pada Padi |
ANALISA EKONOMI
Untuk mengetahui tingkat pendapatan ternak dengan pemanfaatan jerami fermentasi sebagai pakan ternak sapi dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4. Analisa ekonomi pemeliharaan sapi selama 6 bulan dengan pakan jerami fermentasi di Kabupaten Takalar.
Tabel 4. Analisa ekonomi pemeliharaan sapi selama 6 bulan dengan pakan jerami fermentasi di Kabupaten Takalar.
Uraian | Perlakuan | |
Jerami Fermentasi (Rp) | Kontrol (Rp) | |
Biaya Produksi | ||
- Ternak Bakalan | 1.500.000 | 1.500.000 |
- Pakan | 216.000 | - |
- Obat-obatan | 25.000 | 25.000 |
- Tenaga Kerja | 5.000 | 100.000 |
- Penyusutan | 2.000 | - |
- Pemasaran | 15.000 | 15.000 |
Total | 1.763.000 | 1.640.000 |
Penjualan | 2.661.000 | 2.040.000 |
Keuangan | 898.000 | 400.000 |
B/C Ratio | 1,509 | 1,243 |
Sumber : Sariubang, dkk (2003)
Pemberian jerami fermentasi ditambah dengan dedak, bungkil jagung dan bungkil kelapa (6:3:1) yang diberikan sebanyak 1% dari berat badan ternak, mampu memberikan keuntungan sebesar Rp, 898.000 lebih besar daripada control (cara petani) yang hanya berkisar Rp. 400.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar