saat ini saya sedang asik-asiknya mencoba membuat kompos. Sebab salah satu cara menanggulangi sampah adalah dengan membuat kompos. Dengan kompos kita akan mendukung tanaman secara organik, selain itu tanaman kita akan lebih subur tentunya. ada banyak cara membuat kompos, diantaranya cara-cara berikut ini.
Cara Membuat kompos
versi www.pustaka-deptan.go.id
Ada beberapa alternatif cara yang dipilih sesuai kondisi lokal.
Kompos jadi siap pakai
Pada daerah yang banyak terdapat sampah kota dan desa yang telah mengalami proses pembusukan dan penghancuran yang cukup lama di alam terbuka, dapat diterapkan cara ini, sebagai berikut:
- Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah
- Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk
- Jemur sampai kering, lalu ayak
- Bubuhkan 50 – 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah.
Bahan:
- 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage)
- 6,5 m3 kulit buah kopi
- 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter)
- 30 kg abu dapur atau abu kayu
Cara Membuat
1). Buatlah bak pengomposan dari bak semen.
Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan.
Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m(panjang x lebar x tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak.
2). Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu.
3) Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 – 5 hari, lalu segera menurun lagi.
4). Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan
campuran bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat
proses pengomposan.
5). 2 – 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 – 3 bulan kompos sudah cukup matang.
6). Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.
Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro atau lainnya.
Kompos Sistem Bogor
Bahan :
- Sampah mudah lapuk (garbage)
- Jerami yang sudah bercampur dengan kotoran dan air kencing ternak.
- Kotoran ternak memamah biak
- Abu dapur atau abu kayu
Cara Membuat:
1). Timbuni campuran jerami dan sampah setinggi 25 cm di atas bedengan berukuran 2,5 x 2,5 meter.
2). Timbun lagi campuran kotoran dan air kencing ternak di atas timbunan tadi tipis-tipis dan merata.
3). Timbun lagi campuran jerami dan sampah-sampah setinggi 25 cm.
4). Tutup lagi dengan campuran kotoran dan kencing ternak.
5). Timbun bagian paling atas dengan abu sampai setebal ± 10 cm.
6). Balik-balik campuran bahan kompos setelah berlangsung 15 hari, 30 hari dan 60 hari.
7). Setelah di proses selama 3 bulan kompos biasanya cukup matang.
Agar pengomposan berhasil, buatlah atap naungan di atas bedengan
pengomposan sebab air hujan dan penyinaran langsung matahari dapat
menggagalkan proses pengomposan.
Cara Membuat Kompos Metode Karung
versi http://belajarmengajar.blogspot.com/
Berikut ini adalah cara pengomposan, dengan menggunakan karung sebagai wadahnya :
Langkah 1:
Potong/cacah dengan ukuran 2 s/d 3 cm sampah organik yang akan dibuat kompos.
Langkah 2:
Campur sampah coklat dan sampah hijau dengan perbandingan 1:2. Jika terlalu banyak sampah coklat, pengomposan akan memakan waktu lama.
Langkah 3:
Ratakan sampah yang akan dibuat kompos sebelum dicampur dengan MOL.
Langkah 4:
Sirami permukaan sampah secara merata dengan MOL.
Langkah 5:
Aduk agar MOL tercampur merata. Siram kembali dengan MOL sampai sampah terlihat basah kemudian aduk kembali.
Langkah 6:
Masukkan sampah ke dalam karung, setelah diangin-anginkan sebentar. Kemudian karung diikat agar tidak diacak-acak kucing, anjing, atau ayam.
Langkah 7:
Karung ditusuk-tusuk dengan obeng atau alat lainnya secara merata agar oksigen (udara segar) bisa masuk.
Langkah 8:
Simpan di tempat yang tidak kehujanan dan tidak terkena sinar matahari langsung.
Langkah 9:
Seminggu sekali Langkah 3 s/d 8 diulang kembali. Dalam waktu enam minggu kompos sudah jadi dan siap digunakan.
Catatan:
Minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja, suhu mencapai 45-65C. Karung terasa hangat bila dipegang.
Minggu ke-3 dan ke-4 suhu mulai menurun menjadi sekitar 40C.
Minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal seperti suhu tanah, kompos sudah jadi/matang.
Kompos yang sudah jadi berwarna coklat kehitam-hitaman dan baunya seperti tanah.
Kompos bisa disimpan di dalam karung sebelum digunakan.
Hal-hal lain yang perlu diketahui:
Pertama, yang perlu diketahui adalah bahan baku utama membuat kompos, yaitu sampah itu sendiri. Ada dua jenis sampah yaitu organik dan anorganik. Kita harus memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Yang termasuk sampah organik dan bisa dijadikan bahan kompos adalah sampah coklat (daun kering, rumput kering, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam, jerami, kulit jagung, kertas yang tidak mengkilat, tangkai sayuran) dan sampah hijau (sayuran, buah-buahan, potongan rumput segar, daun segar, sampah dapur, ampas teh/kopi, kulit telur, pupuk kandang). Sedangkan yang masuk kelompok sampah anorganik adalah plastik, stereoform, kertas (mengkilat), logam, dan kaca.
Selain itu ada bahan-bahan yang sebaiknya tidak dibuat kompos yaitu:
- Daging, ikan, kulit udang, tulang, susu, keju, lemak/minyak, ampas kelapa, sisa sayuran yang bersantan (menyebabkan munculnya belatung).
- Kotoran anjing & kucing (kemungkinan membawa penyakit).
- Tanaman yang berhama (hama dan bijinya masih terkandung dalam kompos jadi).
- Ranting, dahan, dan batang kayu yang tidak mudah hancur dalam kompos (mengundang rayap).
Kedua, starter yang digunakan untuk mengurai sampah menjadi kompos. Di toko pertanian sebenarnya dijual starter siap pakai seperti EM4 (effective microorganism 4), tapi barangkali anda akan lebih puas jika bisa membuat sendiri. Selain itu, hemat. Starter yang dijual di toko harganya berkisar Rp.15.000. Mungkin lebih, mungkin bisa kurang. Anda cek saja sendiri deh. Yang pasti, anda tidak akan keluar uang sepeserpun bila membuatnya sendiri.
Starter buatan sendiri ini biasa disebut dengan MOL (mikro organisme lokal). Bahan yang digunakan untuk membuatnya bisa bermacam-macam, tergantung selera. Namun, di sini saya akan menjelaskan cara membuat MOL yang bahannya mudah didapat. Di rumah ada nasi kan? Kita bisa membuat MOL dari nasi, yang baru maupun basi.
Langkah-langkah membuat MOL yang merupakan starter dalam pengomposan:
1. Nasi (baru maupun basi) dibentuk bulat sebesar bola ping-pong sebanyak 4 buah.
2. Diamkan selama tiga hari sampai keluar jamur yang berwarna kuning, jingga, dan abu-abu.
3. Bola nasi jamuran kemudian dimasukkan ke dalam botol/wadah plastik.
4 Tuang air satu gayung yang sudah dicampur gula sebanyak empat sendok makan ke dalam botol/wadah yang berisi nasi jamuran.
5, Diamkan selama satu minggu. Campuran nasi dan air gula tersebut akan berbau asem seperti tape/peuyeum.
MOL sudah bisa digunakan sebagai starter untuk membuat kompos dengan dicampur air. Perbandingan MOL dengan air sebesar 1:5.
Ketiga, wadah untuk memproses sampah menjadi kompos. Wadah ini biasa disebut dengan komposter. Macam-macam jenisnya, ada yang terbuat dari batako, gentong plastik, ada yang namanya keranjang takakura, bahkan bila mau bisa beli jadi yang harganya sampai ratusan ribu. Tapi sekali lagi, anda mungkin akan balik kanan bila mau bikin kompos saja kok repot amat. Apalagi selain repot, mahal lagi. Mending dibuang ke kali deh, beres urusannya. Nggak usahlah ikut-ikutan birokrat hitam yang berprinsip “bila bisa dipersulit kenapa harus dipermudah.” Kita balik saja prinsip itu menjadi “bila dapat dipermudah kenapa mesti dibikin susah.” Kita gunakan karung sebagai tempat membuat kompos. Gampang kan? Di rumah pasti anda punya karung. Jika tidak ada, minta tolong saja emak anda untuk beli beras yang 20 kiloan. Berasnya dimasak jadi nasi kemudian dimakan, sebagian dibikin MOL, karungnya buat komposter.
Keempat, Sampah coklat kaya kandungan karbon (C) yang merupakan sumber energi makanan untuk mikroba. Sampah hijau mengandung nitrogen (N) yang diperlukan oleh mikroba untuk tumbuh dan berkembang biak. Sampah organik secara alami akan mengalami penguraian oleh ratusan jenis mikroba, enzim, jamur, dan binatang tanah. Proses penguraian memerlukan suhu tertentu, kelembaban, dan oksigen (udara segar).
Kalo teman-teman kurang jelas, langsung saja ke TKP:
www.pustaka-deptan.go.id
http://belajarmengajar.blogspot.com
Cara Membuat kompos
versi www.pustaka-deptan.go.id
Ada beberapa alternatif cara yang dipilih sesuai kondisi lokal.
Kompos jadi siap pakai
Pada daerah yang banyak terdapat sampah kota dan desa yang telah mengalami proses pembusukan dan penghancuran yang cukup lama di alam terbuka, dapat diterapkan cara ini, sebagai berikut:
- Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah
- Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk
- Jemur sampai kering, lalu ayak
- Bubuhkan 50 – 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah.
Bahan:
- 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage)
- 6,5 m3 kulit buah kopi
- 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter)
- 30 kg abu dapur atau abu kayu
Cara Membuat
1). Buatlah bak pengomposan dari bak semen.
Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan.
Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m(panjang x lebar x tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak.
2). Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu.
3) Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 – 5 hari, lalu segera menurun lagi.
4). Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan
campuran bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat
proses pengomposan.
5). 2 – 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 – 3 bulan kompos sudah cukup matang.
6). Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.
Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro atau lainnya.
Kompos Sistem Bogor
Bahan :
- Sampah mudah lapuk (garbage)
- Jerami yang sudah bercampur dengan kotoran dan air kencing ternak.
- Kotoran ternak memamah biak
- Abu dapur atau abu kayu
Cara Membuat:
1). Timbuni campuran jerami dan sampah setinggi 25 cm di atas bedengan berukuran 2,5 x 2,5 meter.
2). Timbun lagi campuran kotoran dan air kencing ternak di atas timbunan tadi tipis-tipis dan merata.
3). Timbun lagi campuran jerami dan sampah-sampah setinggi 25 cm.
4). Tutup lagi dengan campuran kotoran dan kencing ternak.
5). Timbun bagian paling atas dengan abu sampai setebal ± 10 cm.
6). Balik-balik campuran bahan kompos setelah berlangsung 15 hari, 30 hari dan 60 hari.
7). Setelah di proses selama 3 bulan kompos biasanya cukup matang.
Agar pengomposan berhasil, buatlah atap naungan di atas bedengan
pengomposan sebab air hujan dan penyinaran langsung matahari dapat
menggagalkan proses pengomposan.
Cara Membuat Kompos Metode Karung
versi http://belajarmengajar.blogspot.com/
Berikut ini adalah cara pengomposan, dengan menggunakan karung sebagai wadahnya :
Langkah 1:
Potong/cacah dengan ukuran 2 s/d 3 cm sampah organik yang akan dibuat kompos.
Langkah 2:
Campur sampah coklat dan sampah hijau dengan perbandingan 1:2. Jika terlalu banyak sampah coklat, pengomposan akan memakan waktu lama.
Langkah 3:
Ratakan sampah yang akan dibuat kompos sebelum dicampur dengan MOL.
Langkah 4:
Sirami permukaan sampah secara merata dengan MOL.
Langkah 5:
Aduk agar MOL tercampur merata. Siram kembali dengan MOL sampai sampah terlihat basah kemudian aduk kembali.
Langkah 6:
Masukkan sampah ke dalam karung, setelah diangin-anginkan sebentar. Kemudian karung diikat agar tidak diacak-acak kucing, anjing, atau ayam.
Langkah 7:
Karung ditusuk-tusuk dengan obeng atau alat lainnya secara merata agar oksigen (udara segar) bisa masuk.
Langkah 8:
Simpan di tempat yang tidak kehujanan dan tidak terkena sinar matahari langsung.
Langkah 9:
Seminggu sekali Langkah 3 s/d 8 diulang kembali. Dalam waktu enam minggu kompos sudah jadi dan siap digunakan.
Catatan:
Minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja, suhu mencapai 45-65C. Karung terasa hangat bila dipegang.
Minggu ke-3 dan ke-4 suhu mulai menurun menjadi sekitar 40C.
Minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal seperti suhu tanah, kompos sudah jadi/matang.
Kompos yang sudah jadi berwarna coklat kehitam-hitaman dan baunya seperti tanah.
Kompos bisa disimpan di dalam karung sebelum digunakan.
Hal-hal lain yang perlu diketahui:
Pertama, yang perlu diketahui adalah bahan baku utama membuat kompos, yaitu sampah itu sendiri. Ada dua jenis sampah yaitu organik dan anorganik. Kita harus memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Yang termasuk sampah organik dan bisa dijadikan bahan kompos adalah sampah coklat (daun kering, rumput kering, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam, jerami, kulit jagung, kertas yang tidak mengkilat, tangkai sayuran) dan sampah hijau (sayuran, buah-buahan, potongan rumput segar, daun segar, sampah dapur, ampas teh/kopi, kulit telur, pupuk kandang). Sedangkan yang masuk kelompok sampah anorganik adalah plastik, stereoform, kertas (mengkilat), logam, dan kaca.
Selain itu ada bahan-bahan yang sebaiknya tidak dibuat kompos yaitu:
- Daging, ikan, kulit udang, tulang, susu, keju, lemak/minyak, ampas kelapa, sisa sayuran yang bersantan (menyebabkan munculnya belatung).
- Kotoran anjing & kucing (kemungkinan membawa penyakit).
- Tanaman yang berhama (hama dan bijinya masih terkandung dalam kompos jadi).
- Ranting, dahan, dan batang kayu yang tidak mudah hancur dalam kompos (mengundang rayap).
Kedua, starter yang digunakan untuk mengurai sampah menjadi kompos. Di toko pertanian sebenarnya dijual starter siap pakai seperti EM4 (effective microorganism 4), tapi barangkali anda akan lebih puas jika bisa membuat sendiri. Selain itu, hemat. Starter yang dijual di toko harganya berkisar Rp.15.000. Mungkin lebih, mungkin bisa kurang. Anda cek saja sendiri deh. Yang pasti, anda tidak akan keluar uang sepeserpun bila membuatnya sendiri.
Starter buatan sendiri ini biasa disebut dengan MOL (mikro organisme lokal). Bahan yang digunakan untuk membuatnya bisa bermacam-macam, tergantung selera. Namun, di sini saya akan menjelaskan cara membuat MOL yang bahannya mudah didapat. Di rumah ada nasi kan? Kita bisa membuat MOL dari nasi, yang baru maupun basi.
Langkah-langkah membuat MOL yang merupakan starter dalam pengomposan:
1. Nasi (baru maupun basi) dibentuk bulat sebesar bola ping-pong sebanyak 4 buah.
2. Diamkan selama tiga hari sampai keluar jamur yang berwarna kuning, jingga, dan abu-abu.
3. Bola nasi jamuran kemudian dimasukkan ke dalam botol/wadah plastik.
4 Tuang air satu gayung yang sudah dicampur gula sebanyak empat sendok makan ke dalam botol/wadah yang berisi nasi jamuran.
5, Diamkan selama satu minggu. Campuran nasi dan air gula tersebut akan berbau asem seperti tape/peuyeum.
MOL sudah bisa digunakan sebagai starter untuk membuat kompos dengan dicampur air. Perbandingan MOL dengan air sebesar 1:5.
Ketiga, wadah untuk memproses sampah menjadi kompos. Wadah ini biasa disebut dengan komposter. Macam-macam jenisnya, ada yang terbuat dari batako, gentong plastik, ada yang namanya keranjang takakura, bahkan bila mau bisa beli jadi yang harganya sampai ratusan ribu. Tapi sekali lagi, anda mungkin akan balik kanan bila mau bikin kompos saja kok repot amat. Apalagi selain repot, mahal lagi. Mending dibuang ke kali deh, beres urusannya. Nggak usahlah ikut-ikutan birokrat hitam yang berprinsip “bila bisa dipersulit kenapa harus dipermudah.” Kita balik saja prinsip itu menjadi “bila dapat dipermudah kenapa mesti dibikin susah.” Kita gunakan karung sebagai tempat membuat kompos. Gampang kan? Di rumah pasti anda punya karung. Jika tidak ada, minta tolong saja emak anda untuk beli beras yang 20 kiloan. Berasnya dimasak jadi nasi kemudian dimakan, sebagian dibikin MOL, karungnya buat komposter.
Keempat, Sampah coklat kaya kandungan karbon (C) yang merupakan sumber energi makanan untuk mikroba. Sampah hijau mengandung nitrogen (N) yang diperlukan oleh mikroba untuk tumbuh dan berkembang biak. Sampah organik secara alami akan mengalami penguraian oleh ratusan jenis mikroba, enzim, jamur, dan binatang tanah. Proses penguraian memerlukan suhu tertentu, kelembaban, dan oksigen (udara segar).
Kalo teman-teman kurang jelas, langsung saja ke TKP:
www.pustaka-deptan.go.id
http://belajarmengajar.blogspot.com
Pencarian terkait:
cara membuat kompos - cara membuat mol - cara membuat kompos sederhana - cara buat kompos - cara mudah membuat kompos - cara membuat kompos organik - cara pembuatan kompos sederhana - cara pembuatan kompos dari tumbuhan - cara membuat pupuk kompos - cara pembuatan pupuk kompos sederhana - cara membuat pupuk dari daun kering - bagaimana menjadikan daun kering jadi kompos - cara pembuatan mol - cara sederhana membuat kompos - cara pembuatan kompos kering - cara bikin kompos - membuat kompos sederhana - cara membuat pupuk kompos dari daun - bahan pembuatan mol - cara pembuatan kompos - pembuatan kompos dari daun kering - pembuatan pupuk kompos sederhana - pembuatan kompos - cara membuat pupuk kompos dari sampah organik - cara pengomposan - membuat kompos dari daun kering - cara dan langkah membuat kompos - pembuatan pupuk kompos dari daun kering - cara membuat komposting - pembuatan kompos sederhana - cara membuat kompos dari daun kering - bikin kompos - macam-macam kompos - cara membuat pupuk kompos organik - macam macam kompos - metode pembuatan kompos - pembuatan kompos kering - cara membuat kompos daun - langkah-langkah pengomposan - kompos kering - kompos - cara pembuatan pupuk kompos kering - membuat kompos cara sederhana - bagaimana cara membuat kompos - pupuk kompos dari daun kering - kompos daun kering - artikel cara pembuatan pupuk kompos - cara cepat membuat kompos - membuat kompos sampah - membuat kompos sederhana dari sayuran -Advertisements
Tidak ada komentar:
Posting Komentar