Senin, 24 Oktober 2011

Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi


Pupuk kompos merupakan dekomposisi bahan-bahan organik atau proses perombakan senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang sederhana dengan bantuan mikroorganisme.
Proses
Prinsip yang digunakan dalam pembuatan kompos adalah proses pengubahan limbah organik menjadi pupuk organik melalui aktivitas biologis pada kondisi yang terkontrol. Bahan yang diperlukan adalah kotoran sapi 80-83%, serbuk gergaji (bisa sekam, jerami padi, dll) 5%, bahan pemacu mikroorganisme 0,25%, abu sekam 10%, kalsit/kapur 2%, dan boleh menggunakan bahan-bahan yang lain asalkan kotoran sapi minimal 40%, serta kotoran ayam 25%.
Tempat pembuatan adalah sebidang tempat beralas tanah dan dibagi menjadi 4 bagian (lokasi 1, 2, 3, 4) sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan dan tempat tersebut ternaungi agar pupuk tidak terkena sinar matahari dan air hujan secara langsung.
Proses pembuatannya adalah pertama kotoran sapi (feses dan urin) diambil dari kandang dan ditiriskan selama satu minggu untuk mendapatkan kadar air mencapai ±60%, kemudian kotoran sapi yang sudah ditiriskan tersebut dipindahkan ke lokasi 1 tempat pembuatan kompos dan diberi serbuk gergaji atau bahan yang sejenis seperti sekam, jerami padi dll, serta abu, kalsit/kapur dan stardec sesuai dosis, selanjutnya seluruh bahan campuran diaduk secara merata. Setelah satu minggu di lokasi, tumpukan dipindahkan ke lokasi 2 dengan cara diaduk/dibalik secara merata untuk menambah suplai oksigen dan meningkatkan homogenitas bahan. Pada tahap ini diharapkan terjadi peningkatan suhu hingga mencapai 70 derajat Celcius untuk mematikan pertumbuhan biji gulma sehingga kompos yang dihasilkan dapat bebas dari biji gulma.
Selanjutnya setelah seminggu di lokasi 2 dilakukan kembali pembalikan untuk dipindahkan ke lokasi 3 dan dibiarkan selama satu minggu, dan setelah satu minggu di lokasi 3 kemudian dilakukan pembalikan untuk dibawa ke lokasi 4. Pada tempat ini kompos telah matang dengan warna pupuk coklat kehitaman bertekstur remah dan tidak berbau. Kemudian pupuk diayak/disaring untuk mendapatkan bentuk yang seragam serta memisahkan dari bahan yang tidak diharapkan (misalnya batu, potongan kayu, rafia, dll) sehingga kompos yang dihasilkan benar-benar berkualitas. Selanjutnya pupuk organik kompos siap diaplikasikan sebagai pupuk organik berkualitas pengganti pupuk kimia.
Manfaat
Manfaat dari penggunaan pupuk kompos pada lahan pertanian adalah mampu menggantikan atau mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (non organik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan. Selain itu manfaat yang lain adalah dapat menghasilkan beberapa unsur hara yang sangat dibutuhkan olah tanaman, disamping itu juga dapat menghasilkan unsur hara mikro yang lain seperti Fe, Zn, Bo, Mn, Cu, dan Mo. Sedangkan manfaat khusus bagi peternak, yaitu bahwa pola pemeliharaan ternak (usaha budidaya) menjadi lebih sehingga pengelolaan ternak untuk tujuan produksi dan reproduksi akan lebih optimal.
Sumber:
Medionovianto, D. 2008. Membuat Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi. Tabloid Sinar Tani. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar